Sopir truk ekspedisi bernama Sdr. Buyung, pengemudi Nafast Trans Logistic, menyampaikan bahwa kendaraan yang dikemudikannya baru saja menyelesaikan pengiriman bantuan bencana banjir ke wilayah Aceh. Truk tersebut memuat bantuan dari BPBD berupa pempers dan berbagai perlengkapan kebutuhan dasar bagi para korban terdampak bencana.
Menurut Buyung, perjalanan logistik dari Jakarta menuju Aceh ditempuh dalam waktu sekitar tiga hari empat malam dan berlangsung relatif lancar. Selama berada di perjalanan lintas provinsi, ia tidak menemukan adanya hambatan berarti, baik dari sisi kondisi jalan maupun gangguan keamanan.
“Selama perjalanan tidak ada gangguan keamanan, termasuk pungutan liar. Secara umum situasi aman dan terkendali,” ujar Buyung.
Kondisi tersebut mencerminkan bahwa upaya pengamanan jalur logistik oleh aparat dan instansi terkait telah berjalan dengan baik, sehingga distribusi bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan tanpa kendala berarti. Hal ini sekaligus menjadi indikator positif bagi terjaganya stabilitas kamtibmas di jalur strategis Trans Sumatera.
Meski demikian, Buyung mengungkapkan adanya catatan terkait keselamatan berkendara. Ia menyoroti perilaku sebagian kendaraan patroli yang terkadang memotong laju truk secara tiba-tiba, sehingga berpotensi membahayakan pengemudi, terutama kendaraan besar dengan muatan berat.
“Kami sebagai sopir truk bisa kaget. Kalau mendadak dipotong di depan, risikonya cukup tinggi dan bisa menyebabkan kecelakaan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan kendala logistik berupa keterbatasan BBM jenis Bio Solar di beberapa titik SPBU, khususnya pada ruas Palembang–Jambi, meskipun secara umum ketersediaan SPBU di sepanjang jalur masih mencukupi.
Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa kondisi kamtibmas di jalur Tol Trans Sumatera tergolong aman dan kondusif, namun tetap diperlukan peningkatan kewaspadaan dan koordinasi, khususnya terkait keselamatan lalu lintas dan pengaturan kendaraan patroli, guna meminimalisir potensi kecelakaan.
Pengalaman pengemudi ekspedisi ini menjadi masukan penting bagi seluruh pihak agar keamanan, ketertiban, dan keselamatan di jalur logistik tetap terjaga, sehingga distribusi bantuan dan arus barang nasional dapat berjalan lancar, aman, dan berkelanjutan.
